World News

Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal

Senin, 28 Maret 2011

Kebohongan

Semasa Rasulullah SAW masih hidup, seorang sahabat bertanya, ''Mungkinkah seorang Mukmin itu pengecut?'' ''Mungkin,'' jawab Rasulullah. ''Mungkinkah seorang Mukmin itu bakhil (kikir)?'' ''Mungkin,'' lanjut Rasulullah. ''Mungkinkah seorang Mukmin itu pembohong?'' Rasulullah SAW menjawab, ''Tidak!''

Ulama besar dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Sayid Sabiq (almarhum) ketika menukilkan hadis ini dalam bukunya Islamuna menjelaskan bahwa iman dan kebiasaan bohong tidak bisa berkumpul dalam hati seorang Mukmin. Rasulullah SAW berwasiat agar umat Islam memiliki sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong. Sebab, Islam tidak akan tumbuh dan berdiri kokoh dalam pribadi yang tidak jujur.

Kita baca sejarah pribadi besar Nabi Muhammad SAW, selama 40 tahun beliau menjadi pribadi yang jujur lebih dulu, hingga digelari Al-Amin, baru kemudian diangkat menjadi utusan Allah untuk mengajarkan Islam kepada umat manusia. Sabda Rasulullah, ''Berpegang-teguhlah dengan kebiasaan berkata benar. Sesungguhnya berkata benar mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang selalu berkata benar, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang benar. Dan, jauhilah kebohongan. Sesungguhnya kebohongan mengantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan ke neraka. Seseorang yang biasa berbohong, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai pembohong.'' (HR Bukhari-Muslim).

Bohong dengan kata atau perbuatan merupakan salah satu tanda-tanda nifaq (kemunafikan). Islam memandang kebohongan adalah induk dari berbagai dosa dan kerusakan dalam masyarakat. Krisis multidimensi yang melanda negara kita bermuara pada krisis akhlak. Salah satu bentuk krisis akhlak yang berdampak luas ialah krisis kejujuran. Krisis kejujuran menyuburkan praktik korupsi yang menggerogoti sendi-sendi kebangsaan. Karena kepandaian membohongi dan membuat lingkaran kebohongan, maka sebagian besar perbuatan korupsi, kolusi, suap, dan pungli sulit pembuktiannya. Kebohongan dapat membuat campur aduknya hal yang haq dan yang bathil. Sesuatu yang bathil seolah tampak sebagai kebenaran karena kepandaian membuat rekayasa dan kamuflase.

Upaya memberantas korupsi, kolusi, suap, dan pungli takkan membawa hasil yang berarti tanpa diikuti kejujuran dalam penegakan hukum. Jika mau membersihkan moral birokrasi kita, maka yang pertama harus dilakukan ialah membangun kultur kejujuran, hingga setiap orang merasa malu melakukan kebohongan apa pun. Mari kita tegakkan kejujuran dan berhenti berbohong. Kejujuran tidak cukup sekadar slogan, tapi harus menjadi karakter dan kultur masyarakat. Sistem pemerintahan yang bersih dan transparan hanya dapat terwujud kalau para pemimpin dan segenap elemen bangsa konsisten dengan prinsip kejujuran. Katakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah.

Apa Yang Telah saya Lakukan sampai saya harus mengalami ini semua

Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Tuhan, "apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?" Here is a wonderful explanation.

Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tdk berjalan seperti yg dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue,dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dan dgn senang hati dia berkata, "Tentu saja,I love your cake."

"Nih, cicipi mentega ini,"kata ibunya menawarkan.

"Yaiks," ujar anaknya.

"Bagaimana dgn telur mentah?"

"You're kidding me,Mom."

"Mau coba tepung terigu atau baking soda?"

"Astaga...Mom,semua itu menjijikkan."

Lalu ibunya menjawab, "Ya,semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jd satu melalui satu proses yg benar, akan menjadi kue yg enak."

Tuhan bekerja dgn cara yg sama. DIA adalah koki yg sangat ahli meramu dan memasak kita, sehingga menjadi satu 'kue' yg lezat untuk dinikmati (= menjadi berkat).

Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yg sulit dan tidak menyenangkan. Tapi, jika kita membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.

Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi,sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara,Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita. Biarlah ini menjadi kekuatan kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan, sementara kita menantikan proses kita menjadi 'matang' ditangan Tuhan.

Sepatah Kata


S E P A T A H    K A T A

Ku persembahkan karyaku ini pada anakku, anak-anak didikku dan masyarakat ramai yang meminatinya. Apa yang dikupas dalamnya ialah hasil dari pemecahan, pengkajian, penggalian dan pengalamanku untuk dapat mengenal dan menemui “ Diri “ sendiri untuk dijadikan ilmu pengetahuan umum dan aku namailah Dia :

Untuk mendapatkannya aku belajar sambil mengajar, jadi murid sambil jadi guru, berteori sambil berpraktek dan adalah ini samua hasil dari perjalan pengembaraanku sambil menemui pengalaman selama lebih kurang dua belas tahun lamanya. Maka adalah Tahun 2011 ini, tahun ke  12  bagiku berjalan dengan ilmu pengetahuan ini yang aku jadikan “ Jadi amalanku “. Maka berbahagialah seseorang yang dapat menemui “ Aku- nya  “.


K A T A   B E R L U M A

Anak-anakku sekalian,

  1. Ketahuilah olehmu, resapkan ke dadamu, bahwa dibumi Tuhan yang engkau berpijak dan dibawah lindungan yang Maha Besar engkau berdiri. Adalah engkau hidup dan dihidupkan. Dari itu, sembahlah DIA, ALLAH Yang Maha Esa dan pohonkanlah segala-galanya kepadanya.

  1. Enkau menjadi orang melalui ibu bapamu. Kalau tidak ada ibu bapamu tentu engkau tidak akan menjadi manusia, karena ibu bapamu manusia. Dari itu sujudlah dan hormatilah dia sedalam-dalamnya dan janganlah durhaka kepadanya.

  1. Engkau dilahirkan melalui ibumu dan jadilah engkau menjadi anak kandungnya, karena dia yang mengandung engkau. Seorang anak tak akan jadi kalau tidak ada bapamu.

Dan di bidang ilmu pengetahuan ku, adalah engkau anak pula dan adalah aku bapamu, walaupun engkau memanggil bapa padaku.

Sebagai seorang manusia engkau dilahirkan oleh ibumu. Kelahiran mu mendatangkan bahagia “ Bahagia “ pada Rasa perasaan ibu bapamu dan maum familimu. Di mana letaknya “Bahagia” mu itu ?. engkau membawa bahagia dan bahagia itu ada padamu, tapi dimana letaknya ?. Letaknya ialah pada mu, yaitu di tempatnya. Mungkinkah letaknya di luarmu ?. Tidak mungkin, karena engkau yang membawanya.

Bahagia ku letaknya pada ku dan bahagia mu letaknya pada mu. Aku mengandung bahagia dan engkau mengandung bahagia. Untuk merasakan dan mendapat itu bahagia, tentu engkau harus melahirkan kandungan mu itu.

Engkau tak tahu. Dalam hal ini, maka aku yang engkau anggap Gurumu yang menolong melahirkan kandunganmu itu.

Dan engkau akan  merasa “ Bahagia “ sepanjang masa, kalau engkau tahu dan mengerti dan dapat memahami “ Bahagia mu “ yang telah dilahirkan itu.

Kesadaran dan pengertian mu yang mendalam dapat menilai dan menghargai Gurumu sebagai pembimbingmu memecahakan Rahasia “ Diri “ mu sendiri, menuju hidup sepanjang masa, menjelang hidup yang kekal abadi.

Pelajarilah segala sesuatu dengan sesuatu yang ada  padamu dan jugalah adabmu terhadap : Ibu bapamu, sesudah itu Gurumu. Dan istimewa terhadap Tuhan yang mengadakan segala yang ada, yang menjadikan segala yang dijadikan, yang Mengetahui yang tidak diketahui oleh apa dan siapa saja, sembahlah dia dan carilah Rahasia-Nya yang terkandung di Badan Diri Mu, untuk dapat mengenalnya dengan arti yang sebenarnya.

Rabbighfirli warham waanta khirurrahimin …………………. “ Hai Tahuanku, ampunilah kesalahanku, kasihanilah aku, engkau sebai-baik yang Mengasihani “.